Tanggal Rilis | : | 2 Juni 2014 |
Ukuran File | : | 1.05 MB |
Abstraksi
Kota Palembang pada bulan Mei 2014 mengalami inflasi sebesar -0,03 persen (deflasi). Laju inflasi kumulatif tahun 2014 sampai dengan bulan Mei adalah 0,45 persen dan laju inflasi “year on year” (Mei 2014 terhadap Mei 2013) adalah 5,11 persen.
Berdasarkan tujuh (7) kelompok pengeluaran, dua (2) kelompok mengalami penurunan indeks harga yaitu kelompok bahan makanan sebesar -0,44 persen dan kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau sebesar -0,03 persen. Sedangkan tiga (3) kelompok pengeluaran mengalami peningkatan indeks harga yaitu kelompok sandang sebesar 0,23 persen; kelompok kesehatan 0,21 persen dan kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar sebesar 0,15 persen. Sementara kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga dan kelompok transportasi, komunikasi & jasa keuangan tidak mengalami perubahan IHK.
Komoditas yang mengalami penurunan harga dengan andil deflasi tertinggi di Kota Palembang antara lain: cabe merah, beras, cabe rawit, cabe hijau dan udang basah. Sedangkan komoditas yang mengalami kenaikan harga dengan andil inflasi tertinggi antara lain daging ayam ras, telur ayam ras, lemari, bawang merah dan tomat sayur.
Kota Lubuk Linggau pada bulan Mei 2014 mengalami inflasi sebesar 0,37 persen. Laju inflasi kumulatif tahun 2014 sampai dengan Mei adalah 0,60 persen dan laju inflasi “year on year” (Mei 2014 terhadap Mei 2013) adalah 3,65 persen.
Komoditas yang mengalami kenaikan harga dengan andil inflasi tertinggi di Kota Lubuk Linggau selama bulan Mei 2014 antara lain: daging ayam ras, nasi dengan lauk, sate, bayam dan empek-empek. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga dengan andil deflasi tertinggi antara lain, cabe merah, semangka, cabe rawit, beras dan pisang.
Berdasarkan penghitungan inflasi pada kota Palembang dan kota Lubuk Linggau, pada bulan Mei 2014 Provinsi Sumatera Selatan mengalami inflasi sebesar 0,01 persen, laju inflasi komulatif sampai dengan bulan Mei 2014 sebesar 0,47 persen dan laju inflasi “year on year” (Mei 2014 terhadap Mei 2013) adalah 4,96 persen.
Berdasarkan pemantauan harga selama bulan Mei 2014 pada 82 kota IHK di Indonesia, menunjukkan bahwa 67 kota mengalami inflasi dan 15 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di kota Pematang Siantar (1,61 persen), terendah terjadi di kota Tegal dan Kupang (0,01 persen). Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di kota Pangkal Pinang (-1,27 persen), terendah terjadi di kota Palembang (-0,03 persen). Menurut wilayah regional pulau Sumatera dinyatakan bahwa 23 kota IHK di kawasan ini, 16 kota mengalami inflasi dan 7 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi tejadi di kota Pematang Siantar (1,61 persen), terendah di kota Bandar Lampung (0,04 persen). Deflasi tertinggi terjadi di kota Pangkal Pinang (-1,27 persen), terendah di kota Palembang (-0,03 persen).